Gigi Anak Berlubang? Waspada Karies Rampan Masalah kesehatan gigi dan mulut sangat sering terjadi pada anak-anak salah satunya adalah Karies Rampan atau Gigis. Karies Rampan adalah gigi susu/sulung yang mengalami lubang dengan kerusakan secara luas dan berkembang dengan cepat, terjadi pada balita, gigi berlubang berwarna putih sampai kekuningan, lunak, serta sering menimbulkan rasa nyeri dan pembengkakan. Hal-hal yang menyebabkan Karies Rampan antara lain adalah susu botol diberikan pada balita sepanjang hari sampai anak tertidur, kebersihan gigi dan mulut yang buruk karena anak sukar dan tidak benar dalam menyikat gigi, seringnya konsumsi makanan yang manis seperti permen, kue, coklat dan lain-lain. Lalu bagaiman cara penanganan Karies Rampan? Yuk ikuti tips penanganan dan cara mencegah Karies Rampan diatas.
Parestesi (kebas) merupakan sensasi abnormal yang dirasakan pada mulut oleh karena cedera saraf. Parestesi atau Kebas di mulut dapat terjadi sementara atau menetap (beprkepanjangan). Cedera saraf yang parah akan meningkatkan risiko terjadinya parestesia yang menetap. Parestesi yang menetap perlu mendapat perhatian. Gejala Parestesi (kebas) diantara lain adalah kesemutan, kebas / mati rasa, rasa menggelitik, sensasi terbakar dan rasa tertusuk-tusuk. Penyebab parestesi belum diketahui secara pasti. Namun parestesi ini dapat terjadi pada kondisi : 1. Kelainan di rongga mulut 2. Operasi gigi dan mulut Penanganan parestesi antara lain adalah kompres di area yang kebas secara berkala dan segera ke dokter gigi untuk mendapatkan obat yang sesuai. Jika pengobatan tidak mengurangi keluhan, terapi saraf (laser sinar) oleh dokter (REHAB MEDIK) Untuk menjaga kesehatan gigi mulut silahkan Sikat gigi 2x sehari, pagi setelah makan & malam sebelum tidur, gunakan obat kumur setelah menyikat gigi, gunakan benang gigi untuk membersihkan sela sela gigi dan perbanyak konsumsi buah dan sayur, dan jangan lupa untuk kontrol ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali.
Gigi Berlubang Merupakan Faktor Risiko terjadinya Tetanus Tetanus adalah penyakit yang menyerang sistem saraf. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri penghasil racun. Gejalanya dapat berupa kontraksi otot, terutama otot rahang dan leher. Tetanus disebabkan oleh bakteri Clostridium tetani. Spora Clostridium tetani dapat bertahan lama di luar tubuh. Mereka paling sering ditemukan di kotoran hewan dan tanah yang terkontaminasi, tapi kemungkinan ada hampir di mana saja. Ketika bakteri Clostridium tetani masuk ke dalam tubuh, mereka berkembang biak dengan cepat dan melepaskan tetanospasmin (racun), yaitu suatu neurotoksin ( Racun yang menyerang system saraf ). Ketika racun tetanospasmin memasuki aliran darah, bakteri dengan cepat menyebar ke seluruh tubuh, sehingga menyebabkan gejala tetanus. Tanda dan gejala tetanus umum meliputi: • Kejang otot yang menyakitkan dan otot kaku yang tidak dapat digerakkan (kekakuan otot) di rahang. • Ketegangan otot di sekitar bibir, terkadang menyebabkan pasien menyeringai secara kuat. • Kejang dan kekakuan yang menyakitkan pada otot leher. • Kesulitan menelan. • Otot perut kaku. Mengapa Gigi Berlubang Menyebabkan Tetanus?? Infeksi dapat masuk ke dalam tubuh melalui beberapa jalan (port de entry) di antaranya lubang pada gigi Penyebaran infeksi ke dalam tubuh yang berawal dari gigi berlubang bermula dari rusaknya lapisan email (Lapisan gigi paling luar). Jika tidak segera diatasi, penyebaran akan semakin dalam hingga lapisan dentin. Kerusakan lapisan dentin merupakan salah satu port d’entre Clostridium tetani. Bakteri Clostridium tetani masuk ke tubuh melalui lubang pada gigi yang akhrinya menginfeksi dan menimbulkan gejala • Vaksinasi - Vaksin DPT (2,4,6,18 bulan, dan 4-6 tahun) - Vaksin Td (Untuk diatas 7 tahun, diulang setiap 10 tahun) • Selalu menjaga kebersihan, terutama ketika merawat luka agar tidak terkena infeksi Rongga mulut sebagai pintu gerbang masuknya segala organisme (misal bakteri, virus dan jamur). Maka dari itu menjaga kebersihan dan kesehatan gigi dan mulut itu penting karena dapat mempengaruhi Kesehatan kita secara keseluruhan
Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara keseluruhan karena dapat mempengaruhi kualitas kehidupan termasuk fungsi bicara, mengunyah dan kepercayaan diri. Upaya kesehatan gigi perlu ditinjau dari aspek lingkungan, pengetahuan, pendidikan, kesadaran Masyarakat. Manfaatnya sangat vital dalam menunjang kesehatan dan penampilan. Mulut bukan sekedar untuk pintu masuknya makanan dan minuman, tetapi mulut bisa mengungkapkan gejala- gejala awal penyakit berbahaya. Terdapat hubungan antara penyakit periodontal dan hipertensi. Secara umum, bakteri yang terdapat pada gusi mempunyai peluang menjadi penyebab penyakit Hipertensi (penyakit kardiovaskular) karena bakteri dalam gigi dapat langsung masuk ke dalam tubuh melalui aliran darah, tingginya prevelensi penyakit ini di masyarakat disebabkan sebagian besar penderita tidak menyadarinya, maka hal ini perlu mendapat perhatian lebih dari tenaga kesehatan, tak terkecuali dokter gigi. Pasien dengan hipertensi yang tidak terkontrol beresiko untuk mengalami pendarahan paska pencabutan gigi, hal ini berkaitan dengan obat bius yang di gunakan umumnya mengandung vasokonstriktor (agar obat bius bertahan lama) yang berefek menyempitkan pembuluh darah, sehingga tekanan darah semakin meningkat. Hal ini dapat menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil dan terjadi pendarahan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah sebelum dilakukan tindakan perawatan gigi. Pasien penderita hipertensi juga perlu menjaga kebersihan gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi yang baik dan benar, serta melakukan pemeriksaan gigi secara rutin 6 bulan sekali ke dokter gigi
Abses gigi adalah infeksi bakteri yang menyerang area dalam gigi. Abses gigi menyebabkan munculnya benjolan berisi nanah di sekitar gigi. Terkadang rasa sakit ini dapat menyebar hingga ke telinga atau leher. Jika hal ini dibiarkan, maka dapat berubah menjadi kondisi yang lebih serius dan mengancam jiwa. Abses gigi dapat menyerang segala usia, dari anak-anak hingga orang tua bisa mengalaminya. Mencegah abses gigi dapat dilakukan dengan langkah-langkah sederhana. Anda juga dapat melakukannya di rumah. Langkah-langkah mencegah abses gigi dapat dilakukan dengan: • Rutin melakukan sikat gigi siang dan malam sebelum tidur menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride. • Gunakan dental floss atau benang gigi untuk membersihkan sela-sela gigi yang sulit di jangkau. • Lakukan pemeriksaan gigi secara teratur. • Hindari untuk membilas mulut dengan obat kumur setelah menyikat gigi. Karena hal ini akan menghilangkan manfaat dari pasta gigi yang digunakan. • Kurangi makanan dan minuman yang banyak mengandung gula dan soda, terutama beberapa jam sebelum tidur.